Channa asiatica


CHANNA ASIATICA



Mengenal Ikan Channa Asiatica

Ikan Channa Asiatica merupakan salah satu jenis ikan snakehead yang banyak dipelihara oleh penghobi ikan hias khususnya hobies ikan predator. Nama lain dari ikan ini adalah small snakehead atau gabus kecil. Jenis ikan snakehead ini merupakan salah satu dari empat jenis gabus lainnya yang berasal dari negara China.

Jenis snakehead ini terdiri dari 2 jenis yang memiliki karakteristik berbeda, yaitu ikan channa asiatica white spot, dan ikan channa asiatica red spot. Mau tahu penjelasan lebih dalam mengenai ikan ini?
Yuk simak ulasan berikut!

Habitat asli

Ikan channa atau snakehead yang dijuluki small snakehead ini berasal dari negeri China. Untuk habitat aslinya, ikan ini berdiam di wilayah yang lembab, seperti hutan hujan, kolam, danau, celah-celah aliran sungai, bahkan di timbunan akar. Mereka tinggal di tempat yang pergerakan arusnya lumayan lambat, seperti di lembah sungai Chang Jiang (Yangtze) dan juga ditemukan di lembah sungai Xun yang berada di provinsi Guangxi dan Guangdong.

Ikan ini mampu hidup di alam liar yang memiliki suhu air 2 hingga 29 derajat Celcius dengan kadar pH 6 hingga 7,5. Walaupun berasal dari negara sub tropis, dia sangat mudah beradaptasi di negara yang memiliki iklim tropis.

Selain di negara China, dia juga bisa ditemukan di Eropa, Afrika, di Florida Amerika Serikat, dan sebagian negara di Asia, seperti di Taiwan, dan di selatan Jepang tepatnya di pulau Ishigaki Shima. Sayangnya, ikan ini masih jarang ditemukan di Indonesia.

Fisik dari ikan gabus ini hampir sama dengan jenis gabus lainnya Akan tetapi, yang membedakan ikan ini dengan ikan gabus lainnya, yaitu corak warna. Ikan ini memiliki warna dasar abu-abu, hitam, dan cokelat. Sedangkan untuk warna bintik-bintik di tubuhnya terdiri dari cokelat muda, biru muda, dan putih.

Dalam dua tahun pertama, proses pertumbuhannya sangat cepat dan panjangnya bisa mencapai 35 cm. Akan tetapi, untuk tahun-tahun berikutnya proses pertumbuhannya sangat lambat.

Ikan jantan dan betina memiliki bentuk dan ukuran fisik yang berbeda. Ikan yang jantan memiliki sirip dubur dan sirip punggung yang ukurannya lebih panjang dan bintik-bintiknya berwarna perak. Ukuran dari bintik ini lebih besar dari siripnya. Sementara untuk betina, perutnya lebih buncit.

Karena ikan ini berada di tempat yang lembap, maka menyebabkan ikan ini sudah kebal dengan kondisi hipoksia. Hipoksia merupakan kondisi dimana kurangnya kadar oksigen dalam tubuh. Demi mengatasi kondisi tersebut, dia akan berenang naik ke permukaan air untuk menghirup oksigen.

Ketika masih usia muda, ikan ini tidak terlalu agresif bahkan lebih jinak dibanding ikan gabus lainnya. Akan tetapi, jika sudah dewasa bahkan sudah memiliki pasangan, mereka akan saling membunuh satu sama lain. Maka dari itu, jangan menempatkan ikan ini dalam satu akuarium, sebaiknya ditempatkan di akuarium yang berbeda.

demikian penjelasan mengenai ikan channa asiatica dari allabouthobby.blogspot.com

trimakasih

Comments

Populer

Ikan channa Andrao

5 channa terpopuler di indoneaia dan jenis jenis ikan channa

Apa itu Flora dan Fauna